kini ayah terlah tiada... aroma keringatnya tak lagi tercium
kebiasaan seharian ayah bekerja keras entah apapun dia lakukan diluar kewajibannya sebagai guru SMP
ayahku ayah yang hebat, dia yang membangun sebagian rumah ini dengan keringatnya...
membuat teras, membuat dapur, memasang keramik toilet, teras belakang, beranda rumah, pagar, kamar, ruang tamu, semua ayah yang mengerjakan...
setelah seharian aktifitas, saat malam adalah waktunya semua aktifitas terhenti, semua orang beristirahat
kulihat raut wajah tidurnya yang terlihat kelelahan, sangat kelelahan... demi keluarga lelah itu adalah kebahagiaan baginya... begitulah wajah ayah saat tidur
dan saat itu, saat ayah pulang...
saat ayah "tertidur"
tak kulihat wajah lelahnya
wajahnya melukiskan kebahagiaan, ketenangan
senyumnya
meninggalkan keluarga tercintanya
wajah itu berbeda, wajah yang indah, bahagia, tenang
bibirnya yang tertutup rapat, matanya terpejam
kulitnya yang putih, bersih
aku takkan melupakannya, pahlawan keluargaku
meja ini ayah yang buat untuk aku, rak buku, semua ayah
teriakanku memanggil ayah takkan mampu mengembalikannya
tinggal tangis dan do'a
dan sebentar lagi bulan ramadhan tiba
bulan puasa tiba
tak bisa aku cium tangannya lagi
tak bisa aku sujud kepadanya
hanya bisa aku berdo'a untuknya
agar dia tersenyum bahagia disana
Ya Tuhan, satu pertanyaanku "apa kabar ayah disana?"
tak aku dapatkan jawabannya
aku hanya bisa terus berdoa...
semoga ayah bahagia disana, berkumpul bersama orang-orang yang mulia disisi-Nya
bersama orang-orang yang beriman
aku berharap, saat waktuku pun tiba nanti, aku bisa bertemu dengannya...
ingin aku ucapkan "aku sayang ayah"