ku menangis dalam mimpi, tangis bahagiaku karena ayah kembali
ku menangis dalam kesadaran, tangis sedih... aku terbangun dan semua itu hanyalah mimpi
hingga saat ini aku masih menginginkan ayahku, tapi aku tak boleh meneruskan kesedihan
aku ingin dia bahagia disana
aku tak bisa berbuat apa-apa lagi bersamanya, yang aku bisa hanyalah terus mengirimkan do'a untuknya
dengan bertemu dengan-Nya, aku bisa menitipkan salamku untuknya "ayah"
aku yakin ayah mendengar semua, aku yakin Tuhan menyampaikan semua do'a seorang anak
tak ku sesalkan kematiannya, ku ikhlaskan kepergiaanya... agar dia bahagia
"Tuhan, tempatkan ia ditempat mulia, diantara orang-orang beriman" amin
semenjak kepergian ayah 6 juni 2011
sesuatu peristiwa yang tak pernah ku sadari, saat aku memberontah menangisi kepergiaanya
aku sangat tak percaya, semudah itukah ia meninggalkan 3 orang anaknya dan seorang istri?
"haha~ ayah bercandanya keterlaluan... masa ayah sampai-sampai memanggil keluarga besar dan tetangga untuk ngerjain aku? ayah mau beri aku hadiah" (hanya itu yang ada dipikiranku saat itu, saat ku lihat sesuatu yang telah tertutup kain batik kecoklatan berbaring diruang tamu)
"ayaaah..!!! ayaaaah!!! aku belum sempat membahagiakanmu.... maafkan aku ayah, maakan aku... semua ini gara-gara aku, pagi tadi..!! ayaaaah maafin aku yah..." (aku berharap ayah tiba'' terbngun dan mengagetkanku "daaaaaR....!!!, iyah ayah maafkan, ini ayah udah belikan kamera yang kamu mau" (sambil memelukku memberi hadiah)
namun.... ternyata itu tak pernah terjadi, ayah benar-benar telah pergi....
2 jam perjalanan kampus ke rumah, yang aku tahu ayah sakit
tapi aku sudah merasa tak enak selama perjalanan, aku menangis seolah sesuatu yang buruk akan terjadi...
peristiwa yang paling menyedihkan dalam hidupkupun terjadi
ku lihat papan whiteboard yang berisikan pengumuman kematian, tertulis nama ayahku
"AKU TIDAK PERCAYA"
kenapa tidak aku saja yang mati Tuhan? kenapa tidak aku... Engkau bisa menghabisi nyawaku dengan kecelakaan saat pergi atau pulang kuliah..! aku anak tak berguna yang hanya menyusahkan orangtua... bukankah orang-orang yang tak berguna harus segera dibuang? buang aku.! jangan kalau ambil ayahku...!!
haaah! percuma, jeritan hatiku ini percuma, takkan menghidupkan ayah lagi, takkan membuat yang telah terjadi kembali lagi...
Rumah ramai, tetanga, keluarga dari ayah, dari ibu... semua bertemu... "yaah~ karena ayah keluarga ayah dan ibu bisa bertemu silaturahmi" :) apakah harus ada kematian baru bisa kumpul seperti ini??
6, 7, 8, 9 juni 2011... ramai dirumah duka
rumah buatan ayah dan ibu
tanggal 7 ayah dimandikan, kapas, cendana, kavan sudah siap menyelimutinya... ia pun dimakamkan, disemayamkan di tempat peristirahatan terakhirnya... (ada satu kejadian yang kurang mengenakkan saat di pemakaman... adik bungsu ayah datang terlambat, terpaksa kavan ayah dibagian muka dibuka kembali (adiknya mau mencium ayahku)...
padahal ibuku sudah melarang, dan bilang agar segera dimakamkan saja tak usah menunggu (tapi ibu mengucapkannya dengan kalimat lain yang lebih halus, tapi aku tau maksud ibu adalah itu, kasian sama ayah) tapi salah satu keluarga menanggap maksud lain "biasalah yang satu itu agak rempong"
bukan itu yg aku takutkan, tapi bagaimana perasaan ayah yang dengan peristiwa itu?? apalagi aku penasaran... apa ad pengaruh kalau kotoran misa air mata atau keringat menempel di kavan ayah??? karena kemarin aku lihat ada bekas keringat dikavan ayah dan aku khawatir lagi keringatnya juga ke wajah ayah... (semoga tidak terjadi apa-apa, karena yang ku inginkan sekarang dan sampai nantipun adalah ayah bahagia...)
"kutaburkan do'a bersama bunga, ku ikhlaskan kepergianmu dan ku yakinkan padamu aku jadi anak yang baik"
tanggal sembilan malam acara yasin untuk 3-7
tradisi keluarga gak ada acara 40'an... karena itu aka mubadzir...
kenapa? kata ibu uangnya buad sedekah ajah kemana kek, buad yang membutuhkan...
buad lebih bermanfaat, "yang penting itu do'a anak-anaknya, pasti sampai"
aku tersenyum mendengar kata-kata ibu
(kalian tau apa yang ada dipikiranku? aku rasa tau)
setelah malam itu berakhir, berakhir pula keramaian dirumah duka, aku belum mau kuliah karena aku masih ingin bersama ayah dirumah (belum sanggup meninggalkan ayah di rumah, karena ayah masih ada). satu persatu keluarga pulang, tinggal aku, ibu, adek, mb'ku, nenek dari ibu, dan kakak sepupuku... dan jum'at hari ini... mb'ku pulang kembali ke Solo...
aku harap mb'ku menetap di Palembang, mencari kerja apapun itu... menemani ibu, adek... karena aku takkan bisa ada full dirumah, ibu pasti kesepian walau ibu kerja dari pagi sampai sore...
wah...!! ibu pasti kecapean... skrg ibu erja lebih keras menggantikan ayah...
mengantar n jemput adek sekolah, semuanya sampai pekerjaan keras... karena "si hebat" telah pergi... :(
aku harus kuliah pagi, pulang sore dan sampainya malam karena jarak kampus dan rumah jauh
aku harus kerja keras agar bisa selesai kuliah, dengan begitu aku bisa membuat ayah dan ibu bangga dengan punya anak kedua yang seorang sarjana, masa' ayah ibunya hebat anaknya gak hebat? berarti peribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya" itu salah donk... :D
ayahku hebat, ibuku juga hebat... apalagi anaknya... harus lebih hebat lagi...
:)
semangat..!!! aku semangat..!!! untuk ayah, untuk ibu...!! Rina semangat...!!!
ayah... do'a rina selalu untuk ayah... semoga ayah bahagia di akhirat, mulia diantara orang-orang yang beriman... amin
ibu... do'a rina juga selalu untuk ibu agar ibu selalu sehat, bahagia dunia dan akhirat, plus byk rezeki... :)
amiin...
Ya Allah aku mohon pada-Mu, tempatkan ayah di tempat yang paling mulia disisi-Mu, yaitu diantara orang-orang yang beriman, hapus semua dosanya selama di dunia, berikan ia kebahagiaan diakhirat... tukarkan semua amal ibadahku dengan dosa-dosanya selama ini... aku ingin dia bahagia disana... dan pertemukanlah aku, ayah, ibu, adik, dan mb' di hari akhir, di akhirat... bertemu di sana bersama, bahagia... karena kami yang hidup ini, pasti juga akan kembali kepada-Mu Ya Rabb... Engkau Maha Pencipta, hanya Engkau yang bisa memusnahkan segalanya...