LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN I
“JARINGAN EPITEL”
Oleh:
Oleh:
Nama : Dian Octarina
NIM : 08081004023
Asisten : Meika Puspita Sari
Kelompok : I (Satu)
LABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2009
ABSTRAK
Praktikum yang berjudul, “Jaringan Epitel” bertujuan untuk untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan epitel. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 3 November 2009, pukul 08.30-10.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Alat yang digunakan adalah alat tulis, kertas catatan dan mikroskop. Dan bahan yang digunakan adalah berbagai macam prerparat awetan jaringan epitel, yaitu preparat Gaster Cavia cobaya, kelenjar adrenalin Mus musculus, penampang melintang calun usus besar, dan Uterus Mencit. Adapun hasil yang didapat yaitu gambar berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan epitel. Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini yaitu jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang sangat rapat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan kerana merupakan tingkat organisasi terendah yang dapat hidup mandiri sebagai suatu organisme. Protista, misalnya, memiliki organel terspesialisasi yang melakukan pekerjaan tertentu sehingga mereka dapat mencerna makanan, mendeteksi perubahan lingkungan, mengekskresikan hasil buangan, dan reproduksi semuanya di dalam sebuah sel tunggal. Protista menggambarkan tingkat organisasi seluler, tingkat yang paling sederhana yang mungkin dicapai oleh semua organisme. Organisme multiseluler termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang mengelompok membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi yang lebih tinggi. Pada sebagian besar hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan membentuk sistem organ. Misalnya, sistem pencernaan manusia terdiri atas lambung, usus halus, usus besar, kantung empedu, dan beberapa organ lain, yang masing-masing merupakan kumpulan dari berbagai macam jaringan yang berbeda (Campbell 2004).
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama manjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin yang berarti tenunan (Campbell 2004).
Jaringan epitelium ialah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh organisme multiseluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam, misalnya pada permukaan mulut, kerongkongan, lambung, usus, paru-paru, yang sesungguhnya ada hubungan dengan permukaan luar. Permukaan-permukaan dalam yang lain, misalnya pada pembuluh-pembuluh darah dan rongga-rongga tubuh, yang meskipun tidak berhubungan dengan permukaan luar, juga dilapisi oleh epitelium oleh karena tetap merupakan permukaan, sel-sel epitel tersusun kompak, tergabung bersama oleh adanya perekat interseluler sehingga menyusun suatu kekuatan dan bagian dasarnya biasanya disokong oleh suatu membran basalis (Radiopoetra 1997).
Jaringan epitel mempunyai dua jenis penyusunan dan dua fungsi. Pertama, mereka dapat tersusun dalam lembaran, setebal satu atau dua lapisan, menutupi permukaan atau melapisi rongga-rongga tubuh untuk membentuk kulit pembungkus atau membran pembatas. Kedua, mereka tersusun berkelompok dalam tali (cord) padat, tubula, atau folikula, yang telah berkembang sebagai cabang dari lembaran epitel dan berfungsi untuk sekresi, penyerapan atau pembuangan. Organisasi sel-sel ini disebut kelenjar. Akan tetapi pemisahan fungsinya tidak sempurna, karena banyak epitel pelapis mempunyai fungsi sekresi maupun pelindung (Bevelander 1988).
1.1. Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan epitel.